Pojok Ngonten Muvers: Menari Bersama Waktu - Sekolah.mu

Pojok Ngonten Muvers: Menari Bersama Waktu

Published
Categorized as News, Pilihan, Uncategorized

Pojok Ngonten merupakan ruang untuk Muvers berkarya sebebas-bebasnya. Kali ini, Gelar Riksa Abdillah dari tim Academic menyumbang refleksinya akan berharganya waktu.

Pepatah waktu adalah uang benar-benar keliru. Pada kenyataaannya, waktu jauh lebih berharga dari uang. Tanyakan saja pada mereka yang pernah ketinggalan kereta karena terlambat dalam hitungan menit, atau pelari Olimpiade yang gagal meraih emas karena terlambat sepersekian detik. Atau juga, mereka yang kehilangan orang yang dicintai, karena berapapun uang yang dikeluarkan setelahnya tidak akan mengembalikan detik demi detik yang pernah dilalui bersama. 

Waktu, pada saat yang lain adalah sebuah misteri. Ia bergerak konstan sehingga seseorang bertumbuh dari muda menjadi tua, dari baru menjadi lama. Namun, di saat yang sama, ia menyimpan memori yang bisa terus diputar ulang dalam bentuk yang lain; kenangan. Bahkan hingga akhir hayat, kenangan bisa abadi, kita bisa selamanya muda di sana. 

Baca Juga: Yuk, Jadi Lebih Bahagia Tanpa Menunda!

 

Waktu bisa membuat orang menderita, namun bisa juga menyembuhkan luka. Segala peristiwa yang dilalui manusia akan selalu berada dalam genggaman waktu tanpa disadari. Karena itulah banyak dari kita seringkali “lupa” pada waktu. 

Jika kita maknai lebih dalam, kita sedang menikmati aliran waktu yang tidak pernah berhenti. Manusia akan berada dalam keadaan rugi karena jarang menyadari nikmatnya waktu. Emha Ainun Nadjib pernah menyatakan bahwa anak-anak Adam sering menghardik waktu dengan bersikap malas. Namun apa itu artinya kita tak boleh bersantai di waktu senggang? 

Waktu senggang adalah kenikmatan yang lain, seyogianya kita tidak kufur nikmat dan menggunakannya sebaik mungkin. Bersikap malas adalah menggunakan waktu senggang secara berlebihan atau lari dari tanggung jawab yang kita miliki. Sekali lagi, waktu menjadi amat menarik untuk diamati. 

Frasa “mengatur waktu” rasanya juga tidaklah tepat. Nyatanya kita tidak pernah bisa mengatur waktu. Kita hanya bisa menari di dalamnya, sambil merasa sadar dengan sepenuh-penuhnya pemahaman. Sambil berharap, jika waktunya tiba, kita tidak termasuk ke dalam orang-orang yang menyesal. 

Bagi orang dewasa yang bekerja, hidup tidak sesederhana lagi lirik lagu Chibi Maruko-chan di mana “hal yang menyenangkan hati banyak sekali, bahkan kalau kita bermimpi.” Karena itulah, rasanya penting untuk menghargai segala kebahagiaan kecil yang disediakan waktu kepada kita, karena kita masih diizinkan untuk mendapatkannya.  

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *