Know Your Brain to Get Your Creative Juice Flow!
Bekerja di bidang kreatif tak selalu mudah. Tak jarang kita menemui jalan buntu ketika otak kehabisan inspirasi. Ternyata, ada sains di balik lancarnya ide-ide yang datang, lho. Berbekal neurosains, mari kita telaah bagaimana cara memompa kreativitas; get your creative juice flowing better than before!
Kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan memproduksi ide atau perilaku otentik, fleksibel, tak biasa, dan bernilai tinggi yang mempengaruhi kebiasaan mental yang sudah mapan. Ketika masyarakat semakin kompleks, kreativitas punya peranan penting, lebih dari sebelumnya. Karena itu, penting bagi kita mengerti sains di balik terbentuknya kreativitas.
Kenalan dengan ACC
Ketika kita ngomong tentang mencari ide-ide baru, yang sebenarnya mesti dilakukan adalah mengerti cara otak bekerja. Bagaimana kita mendapat insight: komprehensi yang datang tiba-tiba, “aha” momen ketika kita tengah menyelesaikan sebuah masalah, tak lepas dari neurosains.
Di momen saat seseorang akan menyelesaikan masalah, terdapat aktivitas tinggi di anterior cingulate cortex atau ACC. ACC berfungsi meregulasi fungsi kognitif yang kompleks, antara lain empati, kontrol impuls, emosi, dan pengambilan keputusan. Bagian ini juga menangani koreksi kesalahan dengan mendeteksi sinyal-sinyal yang bertentangan di dalam otak.
Neurosaintis dari Northwestern University, Mark Beeman, dan psikolog kognitif dari Drexel University, John Kounios, membuat riset tentang ACC. Mereka menemukan bahwa dalam melakukan penyelesaian masalah, otak tak bisa melakukan dua strategi berbeda dalam waktu bersamaan. Otak bisa melakukan penyelesaian masalah dengan logis, yang berkaitan dengan pola-pola yang telah terbentuk dengan kuat dan jelas. Ada pula strategi yang aktivasinya lemah dan tak langsung berkaitan dengan masalah. Inilah yang disebut dengan ide-ide kreatif.
Beeman dan Kounios melihat bahwa ACC aktif ketika kita memikirkan ide-ide yang tak lazim. Ketika ACC bekerja, ia bisa mendeteksi ide-ide dengan aktivasi lemah ini dan memfokuskan otak kepada ide tersebut. “Aha” momen pun terbentuk!
Bagaimana kita mengaktifkan ACC?
Ternyata, perasaan senang mengaktivasi ACC kita! Ketika kita senang, ACC lebih sensitif terhadap pikiran dan perasaan aneh, tak wajar, atau tak biasa. Di saat itulah kita bisa mendapatkan insight untuk ide-ide baru!
Ketika kita sedang senang, kita merasa aman sehingga ACC punya waktu lebih untuk memperhatikan sinyal-sinyal lemah dari ide-ide baru. Kita juga lebih berani mengambil risiko, karena kreativitas terkadang sedikit berbahaya: ide baru bisa salah, susah diterapkan, atau mengancam keamanan.
Hal sebaliknya juga berlaku: ketika kita tengah bad mood, otak mengamplifikasi pikiran analitis. Otak membatasi opsi kita terhadap hal-hal yang telah teruji, logis, jelas, yang kita tahu pasti akan bekerja. Perasaan buruk membatasi kemampuan ACC untuk mendeteksi ide-ide dengan sinyal lemah, juga membatasi kemauan kita untuk beraksi pada ide-ide tersebut.
Cara membangun kebahagiaan? Tidak ada resep pasti, tetapi kebanyakan orang bergantung pada praktik bersyukur dan mindfulness, olahraga teratur, dan istirahat cukup di malam hari. Fokus kepada hal positif, belajar berdamai dan tenang dengan diri sendiri jadi kunci untuk mendorong otak kita menangkap ide-ide kreatif. Knowing your brain will definitely get your creative juice flowing!
Baca juga: Navigasi WFA-mu dengan Time Blocking