Tips Belajar sambil Kerja buatmu Si Sibuk!
Di kala waktu 24 jam kayaknya nggak cukup untuk menyelesaikan kerjaan, upgrade skill mungkin jadi hal yang bahkan nggak terpikirkan. Tapi gimana caranya kita bisa berkembang kalau stuck di situ-situ aja?
Disiplin waktu pasti jadi kuncinya. Pada praktiknya, kita bisa lho mengatur jadwal sedemikian rupa sekaligus memberi batasan-batasan yang diperlukan supaya kita tetap punya waktu untuk mengembangkan diri.
Hah, aku kan sibuk banget, kerja sambil ngurus keluarga dan rumah. Kapan lagi aku bisa alokasi waktu buat belajar?
Jangan sedih bestie. Kita semua punya 24 jam dalam sehari. Yang jadi perbedaan adalah bagaimana kita memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin.
Hapus kegiatan tidak penting
Stephen R. Covey, pengarang buku The 7 Habits of Highly Effective People, menyarankan kita membagi aktivitas ke dalam kuadran berikut.
Terdapat empat bagian untuk kita memanfaatkan waktu:
- Penting dan mendesak: bisa termasuk pekerjaan yang harus diselesaikan dengan deadline tertentu.
- Penting, namun tak mendesak: pekerjaan yang tidak harus dilakukan segera, tapi jika kita selesaikan, beban akan terangkat. Biasanya belajar jatuh pada kuadran ini.
- Tidak penting, tapi mendesak: aktivitas ini tak mempengaruhi hidup jika tidak dilakukan, misalnya mengecek linimasa media sosial (kecuali ini bagian dari pekerjaanmu, ya!). Aktivitas di kuadran ini bisa kamu kurangi!
- Tidak penting dan tidak mendesak: aktivitas ini tidak usah kamu lakukan sama sekali.
Kita bisa berefleksi: di kuadran mana kita banyak menghabiskan waktu? Secara ideal, kita harus memaksimalkan waktu di kuadran 1 dan 2. Jika kita masih banyak berkutat di kuadran 3 dan 4, sebaiknya kita mencari solusi untuk berhenti menghabiskan waktu di kegiatan tersebut.
Setelah kita mengaudit cara kita menghabiskan waktu, kita bisa memulai jadwal belajar dengan memperhatikan dua hal: tujuan akhir dan jadwal sehari-hari.
Tentukan tujuan dan jadwal
Tentu kita belajar dengan tujuan yang jelas. Tentukan tujuan yang paling penting dan mendesak. Misalnya, kamu bisa memprioritaskan salah satu di antara upgrade skill di bidang kerja, belajar keahlian baru dari nol, atau belajar untuk studi lebih lanjut. Karena waktu terbatas, prioritaskan satu tujuan terlebih dahulu.
Setelah tahu tujuanmu, set rencana belajar dengan keterukuran yang jelas. Kamu bisa pakai metode SMART (specific, measureable, achievable, realistic, dan timely) untuk rencana belajar yang terukur. Psst, jangan lupa evaluasi berkala untuk meninjau seberapa jauh kamu sudah belajar.
Rencana belajar ini hanya akan terlaksana jika kamu punya jadwal belajar yang pasti. Mau tak mau, kamu harus mengalokasikan waktu dalam sehari untuk belajar. Jangan takut untuk berkomunikasi dengan keluarga atau rekan kerja ya untuk mendapat dukungan mereka. Jika kamu tak bisa mengubah jadwal kerja, kamu bisa belajar di pagi hari (misalnya setelah subuh) atau di malam hari (bagimu yang doyan begadang).
Baca juga: Yuk, Sesuaikan Jam Biologis dengan Jadwal Sehari-hari!
Ketika kita bisa menghapus kegiatan tidak penting serta bisa menentukan tujuan dan jadwal, ternyata kita bisa banget belajar sambil bekerja sekalipun sibuk. Ketika kita punya tekad kuat, kita bisa banget mengeset ulang prioritas agar selalu berkembang! Selamat belajar, teman-teman!