Rekomendasi Buku untuk Ringankan Langkahmu
Gimana kabarmu menjelang Q4 2022? Masih tetap semangat atau justru dilanda krisis? Kalau kamu suka mempertanyakan diri dan keputusan yang kamu ambil, tidak yakin pada diri sendiri, atau merasa kehilangan rumah yang aman, jangan kuatir. Kamu nggak sendiri, kok.
Seiring dengan banyaknya krisis yang melanda, Muvers Book Club punya dua rekomendasi buku yang bisa menenangkan hari dan ringankan langkahmu dalam menjalani hidup. Yuk simak rekomendasinya!

The Midnight Library (Matt Haig)
“Between life and death there is a library, and within that library, the shelves go on forever. Every book provides a chance to try another life you could have lived. To see how things would be if you had made other choices . . . Would you have done anything different, if you had the chance to undo your regrets?”
Nora Seed merasa hidupnya ada di titik terbawah. Putus dengan pacar, kucing kesayangannya pun mati. Ia berusaha mengakhiri hidup, namun justru berujung di perpustakaan misterius. Berbagai buku di perpustakaan itu diisi cerita sesuai pilihan hidup yang ia ambil: mulai dari menjadi istri sampai jadi glaciologist. Ada kebahagiaan, kegembiraan… tapi ternyata tiap pilihan juga datang dengan risiko masing-masing.
Penulis asal Inggris, Matt Haig, membawa kita menjelajahi hidup Nora sesuai dengan keputusan yang ia ambil. Dalam pengelanaannya, Nora berkontemplasi tentang apa yang sebenarnya penting dalam hidup ini. The Midnight Library memenangkan berbagai penghargaan bergengsi antara lain The winner of Goodreads Choice Award for Best Fiction 2020, The New York Times Bestseller, No. 1 Sunday Times Bestseller, dan No. 2 Amazon Charts this week.

Welcome Home: A Guide to Building a Home for Your Soul (Najwa Zebian)
Sebagai migran dari Lebanon ke Kanada di usia 16 tahun, Najwa Zebian berjuang untuk mencari rumah yang sesungguhnya, tempat ia diterima sebagai dirinya sendiri. Di buku ini ia menuangkan kerapuhan dan kekuatannya dalam pencarian rumah. Buku berisi prosa dan puisi ini memandu kita untuk mencari rumah yang sesungguhnya untuk menghindari inner homelessness; ketika kita mencari “rumah” di sosok orang lain yang mungkin meninggalkan kita.
Mengalami diskriminasi dan pengucilan, Najwa belajar untuk membuat fondasi kuat dalam dirinya sendiri: identitas yang independen dari ekspektasi masyarakat, budaya, atau pengaruh orang lain. Ia mengibaratkan rumah sebagai struktur transformasi personal kita.
Dalam perjalanan untuk mengerti diri sendiri, Najwa memperkenalkan lima “ruangan” dalam rumah yang harus kita miliki: cinta pada diri sendiri (self-love), rasa memaafkan (forgiveness), welas asih (compassion), kejernihan (clarity), pasrah (surrender), dan Taman Mimpi (The Dream Garden). Ia memberikan cara praktis untuk membangun tiap ruangan dalam rumah kita, yang akan menjadi basis kuat untuk harga diri dan kebahagiaan kita.
Baca juga: Buku Rekomendasi Muvers, Sulit Berhenti Bacanya!
Semoga dua buku ini bisa bantu ringankan langkahmu yang tengah ada di krisis kehidupan yaa. Badai pasti berlalu!