First Thing First: Take Care of Ourselves!
Rasa penat dan lelah pasti pernah singgah di diri Muvers. Capek bekerja, mengurus rumah atau keluarga, ditambah berbagai aktivitas dan beban lainnya. Untuk tetap sehat lahir batin, tentu kita mesti peduli dan merawat diri sendiri dengan berbagai cara.
Kali ini tim Inside Sekolah.mu ngobrol dengan beberapa Muvers tentang cara mereka peduli pada diri sendiri. Healing dulu, yuuuk~
M Faiz Akmal – BLMS Project Lead, Special Project
Lelaki yang berdomisili di Tangerang ini mengisi role BLMS Project Lead di tim Special Project. Selain meeting berkala, termasuk meeting offline ke kantor atau tempat mitra, Faiz juga punya tugas rutin yang sifatnya teknis.
Penat pasti pernah terasa. Namun, dengan WFH, Faiz merasa kesibukannya bisa diatasi dengan rehat sejenak. Biasanya ia menyisipkan istirahat singkat sekitar 5-10 menit di antara meeting. “Enaknya kerja di rumah, bisa rebahan sebentar baru lanjut meeting,” ujarnya.
Bagaimana jika harus keluar rumah untuk ke kantor atau tempat mitra? Cara Faiz healing adalah diam menikmati perjalanan pergi-pulang dengan motor. “Ternyata untuk ngumpulin energi cukup dengan diam, dengerin lagu, atau melakukan hal-hal sendiri. Untukku, cara healing paling efektif adalah dengan menghabiskan waktu sendirian.”
Ibadah dan bersyukur
Satu hal yang paling penting juga adalah dengan menjalankan ibadah. Faiz mengungkapkan, tiap ia shalat, rasanya ia seperti mengistirahatkan diri. “Mungkin secara universal seperti meditasi ya, kita mengumpulkan energi untuk fokus kembali.”
Dukungan tim jadi kunci untuk terus semangat. “Kalau di SP, orang-orangnya pada semangat kerja semua. Bisa kali 24 jam chat kerjaan terus,” katanya sambil tertawa. Kumpul dengan tim di kantor beberapa kali sebulan juga jadi penyemangat Faiz. Di sela kerjaan, selalu ada canda dan celetukan yang bikin hari jadi menyenangkan.
Pesan bagi teman-teman menghadapi Q4: “Ingat jargon SP: tidak ada pilihan lain untuk menjadi lebih kuat. Jadi buat temen-temen di Q4 ini tetap semangat mencapai target-target, jangan lupa untuk recharge energi lagi, takutnya burnout kalo kita ga pandai mengelola energi. Kita harus bisa nemuin healing-healing kecil biar tetap terjaga energi dan bisa tetap achieve.”
Intan Dinny Nuralifa – Koordinator Offline, Sekolah Murid Merdeka
“Being flexible is a key: memprioritaskan mana yang penting di hari atau minggu ini biar tetap mindful dan happy menjalankan hari-hari,” demikian kata Intan yang telah bergabung dengan SMM sejak 2020.
Sebagai pekerja, istri, dan ibu, Intan punya berbagai macam kesibukan yang mengisi harinya. Tidak jarang, ia mengerjakan tugas untuk SMM di subuh agar bisa merawat anak di siang hari. Proporsi waktu me-time pun dikurangi agar ia bisa memaksimalkan waktu untuk pekerjaan maupun keluarga.
“Aku nggak bisa 50:50 untuk keluarga dan kerjaan, tapi lebih melihat prioritas tiap harinya. Ada kalanya butuh waktu lebih untuk kerjaan, misalnya untuk brainstorming, tapi kalau lagi nggak banyak kerjaan, aku bisa punya waktu untuk masak atau main sama anak,” tuturnya.
Komunikasi jadi kunci
Bagaimana Intan merawat kesehatan fisik dan mentalnya dengan kesibukan yang amat padat?
Dalam mengatasi berbagai tantangan baik di pekerjaan maupun keluarga, komunikasi adalah kunci bagi Intan. Ia harus mengobrol dengan suami atau rekan kerja agar semua hal bisa tersampaikan. Ngobrol ini adalah salah satu caranya untuk menjaga kesehatan mental agar tidak burnout.
Cara recharge lain yang menurutnya amat penting adalah bersyukur. “Di keseharian, banyak faktor nikmat yang kita dapatkan dari Tuhan, sesimpel kesehatan atau punya anak yang bisa diajak kerja sama,” katanya. Dalam waktu 5-10 menit saja, Intan banyak bersyukur dan berefleksi semua hal yang ada di kehidupanku semata-mata karena kehendak-Nya. “Apapun yang terjadi ke depan, aku akan melakukan hal dengan sebaik-baiknya.”
Selain itu, ia pun menemukan penyegaran dari hal-hal kecil seperti jalan-jalan, makan, atau ikut workshop bilamana punya waktu lebih. “Kalau mengajar, aku yang sharing, jadi aku merasa butuh nambah ilmu. Dengan webinar pun aku bisa lihat sosok orang yang lebih sibuk dariku dan itu jadi inspirasi untuk menjalani hari-hari.”
Andhika Akbar Kurniawan – Learning Strategist, Academic
Lelaki yang biasa dipanggil Dhika ini kini berdomisili di Sukabumi, Jawa Barat. Dalam perannya sebagai Learning Strategist bagi Karier.mu, ia benar-benar memerlukan disiplin waktu.
“Jam kerja dipakai untuk membereskan semuanya. Jam 17.00 harus selesai agar bisa beneran mindful di jam istirahat,” katanya. Terkadang, ia juga bekerja di luar jam kerja, namun itu benar-benar pilihan pribadinya. Timnya sendiri, Academic, amat menghargai waktu sehingga semua pekerjaan diselesaikan di jam kerja.
Work and life balance di tim
Kultur yang humanis dan menghargai work and life balance ini benar-benar diterapkan di tim Academic. “Bahkan, sampai dibuat cara supaya bisa saling back up ketika ada yang lagi capek, penat, atau sakit. Pokoknya yang penting dikomunikasikan dengan satu sama lain karena tim yang bisa saling support itu sangat penting untuk mendukung well-being,” tutur Dhika. Tim Academic juga punya weekly reflection bersama tiap akhir minggu. Selain itu, ada pula sesi curhat, sharing, dan main game bareng di tim Academic untuk Karier.mu.
Meskipun demikian, Dhika tak memungkiri bahwa lelah atau penat pasti pernah datang. Ia biasanya melihat apa sumber kepenatannya dan berusaha mengatasi hal tersebut. Untuk refreshing, Dhika biasanya main games atau menonton film. Sekitar 2 bulan sekali pun ia biasa main ke alam, misalnya berkemah atau ke pantai, untuk mengisi kembali energi.
Bagi Dhika, salah satu cara paling ampuh untuk menjaga kesehatan mental adalah meminimalisir overthinking atau pikiran negatif. “Kalau merasa sulit untuk kontrol ini, mintalah bantuan ke pihak lain misalnya ngobrol sama teman satu tim,” katanya.
Fitri Anggraini Zeen – Senior Product Manager, Product
Tinggal di Padang, Sumatera Barat, Fitri memilih bergabung dengan Sekolah.mu karena ingin memberi dampak bagi sekitarnya. “Pas masuk ke Sekolah.mu, aku merasa bahwa orang-orang di daerah tuh bisa dapet kesempatan dan fasilitas yang sama. Aku merasa bisa ngasih impact pendidikan ke daerah.”
Kerja di tim Product pasti padat dengan meeting dan pekerjaan lainnya. Karena masih banyak pengembangan, terkadang Fitri masih bekerja di luar jam kerja atau di akhir pekan.
Obati penat dengan sepeda
Di kepadatan itu, terkadang kejutan-kejutan kecil muncul. Namun Fitri belum pernah mengalami burnout karena memang hal tersebut wajar terjadi. “Pada intinya, prioritaskan kerjaan dulu dan menyesuaikan kapasitas timnya, supaya timnya tidak burnout,” katanya. Ada pula kegiatan lain yang membuat happy dan recharged, misalnya challenge renang, jogging, atau lari mingguan; Product Party; atau bahkan main Gartic ketika kerjaan sedang sedikit lowong.
Cara ia merawat fisik dan mental adalah dengan menjalankan hobinya, naik sepeda. “Kalau udah sepedaan dan jaraknya jauh banget, ketauan tuh bahwa itu saat-saat lagi pusing dan penat dengan issue di kerjaan,” tutur Fitri. Di kondisi ini ia bisa menghabiskan waktu satu sampai satu setengah jam untuk bersepeda. Tim dan atasan pun akhirnya mengerti kondisi Fitri, bahwa jika penat, ia akan bersepeda jauh.
Cara lainnya adalah dengan jalan-jalan. “Bengong-bengong sambil nyetir juga bisa. Nah, pas ngabisin waktu sendiri tuh ya bisa mikir dengan lebih tenang. Kalau dipaksa kerja, bisa jadi nggak ada solusi yang keluar,” katanya.
Tim Product pun punya cara tersendiri untuk mengatasi kepenatan. Ada Product Update yaitu sesi ngobrol dan sharing untuk rehat sejenak. Ada pula Product Party dengan tema dan kegiatan yang bebas banget. Selain recharging energi, tim pun bisa lebih akrab karena bisa ngobrol dengan anggota lain yang jarang kerja bareng.
Kalau capek atau burnout, Fitri menyarankan untuk mencoba kegiatan lain di luar rutinitas. Hal ini bisa membantu meluruhkan pikiran yang penat. Misalnya, ia sekarang memelihara kucing sampai 13 ekor untuk membantu menyegarkan pikiran.
Fitri punya saran bagi teman-teman untuk merawat diri. “Buat temen-temen yang sibuk banget, isinya tiap hari meeting memulu: jaga pola makan dan jam istirahat, dibarengin sama olahraga. Pikiran dan mental bisa di-recharge dengan olahraga.” pesannya.