Jaga Kesehatan Otak, Hindari Information Overload
Kebanyakan dari kita bekerja keras sehari-hari untuk memastikan karier kita terus berkembang. Dengan interkonektivitas, nggak jarang kita baru benar-benar terlepas dari pekerjaan ketika tidur saja. Namun, otak terus bekerja bahkan ketika kita tidur. Bagaimana cara kita untuk mengistirahatkan otak agar bisa tetap produktif?
Pernahkah kamu merasa banyak sekali informasi yang diterima sampai kewalahan dalam mengelolanya? Fenomena itu dinamakan information overload. Ketika kita mendapat banyak sekali informasi dari berbagai sumber, dengan perspektif yang berbeda-beda bahkan berlawanan, seringkali kita justru kewalahan untuk mengambil tindakan selanjutnya.
Information overload ini dapat memicu kecemasan, kewalahan dan tidak berdaya, serta kelelahan mental. Hal ini juga bisa berdampak pada isu kognitif seperti kesulitan membuat keputusan atau membuat keputusan yang terburu-buru dan buruk. Sama dengan komputer, ketika kita menerima begitu banyak data, otak pun dapat terganggu.
Jaga kesehatan otak
Menjaga kesehatan otak dapat dilakukan dari luar dan dalam diri. Upaya ini dapat menjaga otak dalam jangka panjang dan mencegah dampak buruk dari otak yang kelelahan.
Baca juga: Ini Caranya Menghilangkan Stres Saat Kerja!
Nutrisi otak
Dari luar, kita memberi nutrisi yang kaya untuk kinerja otak. Makanan yang mengandung omega-3, seperti minyak ikan, telah terbukti mencegah kehilangan memori dan depresi. Fakultas Kesehatan Harvard University juga membuat daftar makanan yang terbukti memberikan dampak baik bagi otak, misalnya sayuran hijau, ikan laut, teh, kopi, dan walnut.
Menjalankan hobi
Melakukan hal yang menyenangkan bisa memberikan kesegaran baru bagi otak dan mental kita. Menjalankan hobi bahkan bisa mencegah kecemasan dan depresi. Selain memberikan pengalaman menyenangkan yang bebas stres, hobi juga bisa memberikan keahlian atau kemampuan baru bagi diri kita. Misalnya, hobi bermain musik akan memicu kita untuk mengulik teknik baru.
Latihan pernapasan
Mengatur napas telah terbukti memberikan ketenangan bagi diri sendiri. Jika kamu tengah merasa kewalahan, ambil jarak dan waktu sejenak dari pekerjaanmu dan mulailah menarik napas panjang. Kamu bisa melakukan berbagai jenis latihan pernapasan untuk menurunkan level stres, menstabilkan tekanan darah, meningkatkan oksigen di badan dan menstimulasi sistem limfatik.
Olahraga teratur
Selain memicu hormon endorfin yang merupakan happy hormone, olahraga juga membantu otak kita beristirahat dari penerimaan informasi yang berlebihan. Pelepasan hormon endorfin secara teratur bisa membantu mencegah seseorang terkena masalah kesehatan mental.
Mengatur skala prioritas
Sekalipun banyak hal terlihat penting, beberapa aktivitas dalam hari-hari kita sebenarnya bisa didelegasikan, ditunda, bahkan tidak dikerjakan. Kita bisa memetakan aktivitas dalam seminggu dan memasukannya ke dalam matriks prioritas. Dengannya, kita tidak kewalahan mengerjakan semua hal sekaligus dengan jeda yang minim.
Lepas dari teknologi
Walaupun amat membantu, teknologi juga bisa menyebabkan overstimulasi yang membuat otak kelelahan. Biasakan diri untuk lepas dari gawai dan layar menjelang istirahat. Kita bisa mengalokasikan waktu sebelum tidur dengan aktivitas yang minim stimulasi teknologi, misalnya meditasi, yoga sebelum tidur, atau membaca. Psst, kamu bisa banget mengontrol dan membatasi screen time dengan aplikasi bawaan gawaimu.
Tetap bersosialiasi
Kesibukan sehari-hari kerap membatasi kita dalam bersosialisasi. Namun, sosialisasi berperan penting dalam menjaga kesehatan otak dan mental. Menghindari bersosialisasi dengan teman atau keluarga bisa menjadi peringatan mula akan adanya gangguan kesehatan mental. Di sisi lain, orang yang kerap bersosialisasi terbukti memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang rendah. Di dunia yang sibuk ini kita bisa memanfaatkan teknologi untuk tetap terkoneksi dengan orang-orang terdekat.
Memberi kesempatan otak untuk beristirahat menjadi kunci agar kita bisa tetap produktif dengan mental yang sehat. Yuk mulai jaga kesehatan otak dari sekarang!