Teamwork Makes The Dream Works - Sekolah.mu

Teamwork Makes The Dream Works

Published
Categorized as Event, News, Pilihan, Tips Tagged , , ,

Segala tantangan yang datang di 2022 sepertinya bisa dilewati dengan kolaborasi. Selama kami mewawancarai Muvers tahun ini, selalu ada topik tentang tim yang saling dukung dan jadi support system utama dalam bekerja. Merdeka Berkolaborasi pun terwujud dalam berbagai bentuk, mulai dari kerja sama tim, cara komunikasi yang empatik, sampai adanya kegiatan untuk saling kenal dan dukung lewat fun session.

Seperti apa sih  cerita Muvers melewati tahun ini dengan timnya masing-masing? Kali ini, empat Muvers terpilih berkisah tentang segala yang dilalui tahun ini dengan dukungan timnya. 

Erwin Januar, Guru Matematika SMP – Sekolah Murid Merdeka

Erwin yang biasa mengajar di Hub SMM Panduraya, Bogor, telah bergabung dengan SMM sejak Juni tahun lalu. Ia tertarik bergabung dengan SMM karena visinya sejalan dengan Erwin. Pembelajaran tidak hanya menghafal atau mengerjakan soal–sebaliknya, belajar harus menyenangkan sehingga dapat dimengerti sepenuhnya.

Ketika bergabung dengan SMM, Erwin langsung bergabung dengan tim yang diisi guru-guru baru. Uniknya timnya sebelumnya tidak saling mengenal tapi bisa langsung dekat. “Awalnya mungkin canggung, tapi beberapa minggu kemudian udah bisa langsung bareng-bareng. Karena kita punya prinsip kerja dan etos kerja yang sama jadinya nyaman sih,” ujarnya. 

Lalui tantangan bersama

Tahun 2022 membawa banyak tantangan dari sisi pekerjaan. “Di awal Januari sempat kedatangan banyak tim dan banyak project yang harus dikerjakan rama-ramai. Aku bisa kerja sampai malam dari Januari sampai sekitar Juni,” ungkapnya. 

Setelah bisa santai sesaat, perubahan tim di tengah tahun, membuat Erwin dan tim harus membangun sistem yang baru lagi dari awal. Dari Juli sampai sekarang jadwalnya padat merancang ini-itu. Timnya gencar bekerja sama dan saling menghibur dalam melalui tantangan ini.

Kolaborasi dalam tim pun meninggalkan kesan tersendiri bagi Erwin. Dalam project graduation kelas 9, ia dan tim di Jabodetabek awalnya memutuskan untuk menggelar acara itu secara luring. Dari rencana awal di tempat makan atau hotel, akhirnya graduation diselenggarakan di kantor Jeruk Purut 33. 

“Kendalanya, kita cuma bertiga dan laki-lakinya hanya aku saja,” kata Erwin. 

Namun untungnya Adit, teman setimnya, jauh-jauh datang dari Bandung untuk bantu-bantu. Ada pula Dwi yang tinggal di Semarang yang membantu secara hybrid. Berbagai tantangan internal pun dilalui sampai akhirnya untuk pertama kalinya, graduation SMP bisa diselenggarakan secara offline.

Saling menghibur 

Tantangan di internal maupun eksternal tim bisa dilakui Erwin dengan saling menghibur dengan timnya.Di grup pun jarang ada pembicaraan serius dengan banyaknya inside jokes. Bertukar candaan ini jadi media tim Erwin untuk mengakrabkan diri.  “Banyak ketawa-ketawa di dalam tim, bercanda, banyol-banyolan, dibawa happy aja. Kebetulan dapet timnya seru-seru orangnya,” katanya. 

Di awal sampai pertengahan tahun pun sempat ada fun day tim. Namun, belakangan ini acara semacam itu tidak ada lagi karena kepadatan jadwal masing-masing. Rencananya akan ada gathering untuk mengakrabkan tim lagi. 

Harapannya untuk 2023 adalah agar timnya bisa lebih banyak dan ramai untuk bisa saling bantu satu sama lain. “Jadi punya lebih banyak waktu untuk hal-hal yang membangun diri,” pungkasnya. 

Fadli Iman, Product Designer – Product

Fadli sudah bergabung dengan Sekolah.mu sejak Desember 2020. Awalnya ia bergabung sebagai UI Designer dan kemudian berganti role menjadi Product Designer sampai saat ini. Fun fact: Sekolah.mu adalah perusahaan pertama setelah ia lulus kuliah lho. 

Karena Product Designer adalah peran baru, Fadli merasa memiliki tanggung jawab besar untuk mengembangkan keahlian dan memegang peranan ini. Namun, teman-temannya di tim Product amat membantu sehingga tidak ada pressure dalam menjalani peran barunya. Peranan barunya juga membuat Fadli belajar banyak hal baru. “Merasa dikasih kesempatan dan kepercayaan, juga diapresiasi atasan,” katanya mengenai perubahan role itu. 

Kolaborasi dalam project

Bergabung dengan Sekolah.mu mendatangkan banyak project sekaligus tantangan baru bagi Fadli. Salah satu project yang paling berkesan adalah “Paket Kelas” yaitu kumpulan beberapa kelas dan produk Sekolah.mu yang dijual secara bundling. Ini adalah project besar pertama yang ia tangani secara langsung. Selain itu, fitur School Payment yang membutuhkan waktu lama dalam pembuatannya, namun amat berdampak dalam memudahkan user membayar tagihan SMM.

Ada pula tantangan-tantangan lain yang muncul seiring berkembangnya project tim Product. Misalnya, adanya perubahan modul mengharuskan Fadli untuk mempelajarinya secara cepat. Untuk mewujudkan kelancaran project, kolaborasi dan alur kerja di tim Product dirancang dengan baik. Beberapa tahapan kerja membutuhkan kerja sama antar role, misalnya merancang User Experience bersama dengan Product Manager. Kolaborasi di tim Product yang juga melibatkan tim Technology bagi Fadli telah berjalan dengan baik. “Jarang ada miskomunikasi, kalaupun ada, kita fokus ke solusi dan pencegahan hal yang sama. Bukan fokus mencari siapa yang salah,” katanya. 

Kegiatan untuk atasi penat 

Demand yang tinggi bagi tim Product pasti berpotensi menimbulkan kepenatan. Bagi Fadli, yang paling penting adalah menjaga komunikasi antar tim, aktif meminta feedback, dan selalu mau belajar serta adaptif. Tantangan yang muncul bisa dihadapi dengan hal-hal tersebut. 

Selain itu Tim Product juga berupaya membangun hubungan yang erat lewat berbagai acara. Di tim Product Design, ada sesi refleksi seminggu sekali. Dalam sesi ini ada pertanyaan-pertanyaan ringan dan menyenangkan di luar pekerjaan, misalnya apa yang dirasakan selama seminggu, ngobrol tentang hal-hal di luar kerjaan, dan juga games untuk melepas penat. Jika ada anggota baru, akan ada kegiatan agar ia nyaman beradaptasi dan bekerja bareng tim.  Yang menarik, di squad-nya terdapat English Day yang mengharuskan semua anggota tim berbahasa Inggris ketika rapat. Hal ini menantang mereka untuk mengasah keahlian berbahasa Inggris. 

Sesi offline pun kadang dilakukan secara random. Misalnya, jalan dan nonton bareng-bareng leader untuk membantu bonding tim. Ada juga outing tim Product di bulan November 2021 dan September 2022. Di sanalah Fadli dan tim bisa mengakrabkan diri dan saling bertatap muka langsung. 

Di 2023, Fadli berharap agar Sekolah.mu makin bermanfaat bagi para pelajar di luar sana dan menjadi perusahaan yang diimpikan first jobber. Untuk tim Product maupun diri sendiri sebagai Product Designer, harapannya adalah makin membawa dampak baik bagi Sekolah.mu dan membawa pengalaman baik bagi para pengguna lewat sisi desain. 

Khairatul Aini Ratas, Learning & Development Customer Service – Operation

Blended learning jadi ketertarikan Khaira untuk bergabung dengan PT SID. Bergabung dengan Sekolah.mu sejak Juli 2021, ia yang awalnya bekerja di bidang finansial akhirnya memutuskan untuk beralih ke pendidikan. 

Perjalanan dinas

Khaira mengawali perjalanan di Sekolah.mu dengan bekerja dari Padang, Sumatera Barat. Di bulan Oktober ia akhirnya bertemu langsung dengan rekan-rekan satu tim karena harus mengadakan pelatihan bagi tim customer service di Yogyakarta. Pertemuan pertama yang dilanjutkan perjalanan dinas inilah yang amat berkesan baginya. “Kebetulan di bulan Oktober itu hari ulang tahunku. Waktu ketemu teman-teman baru, ternyata mereka tahu ini ultahku dan kasih surprise kecil-kecilan,” kenangnya. 

Dalam sesi pelatihan di Yogyakarta, Khaira pun merasakan suasana hangat dan kekeluargaan. Ia dan rekan-rekan setimnya banyak sharing bersama tidak hanya soal pekerjaan tapi juga tentang kehidupan. Dengan latar belakang yang berbeda-beda, ternyata ada kesamaan antar anggota tim, yakni baru terjun di bidang pendidikan di saat ini. Maka mereka pun sama-sama belajar untuk beradaptasi di bidang ini.

Tantangan dan kolaborasi

Kolaborasi jadi kunci bagi Khaira dalam melewati berbagai tantangan di 2022. Tantangan berat di tahun ini adalah ketika restrukturisasi tim sementara demand tim CS tetap tinggi. “Kita harus mempertahankan kualitas CS mulai dari first response time, cara jawab yang baik, sementara jumlah tiket tetap banyak. Untuk menghadapinya, satu tim berdiskusi untuk mempertahankan kualitas layanan supaya customer satisfaction bertahan,” kata Khaira. 

Tantangan lain yang menurutnya menyenangkan adalah ketika menangani project dengan banyak stakeholder, misalnya Toyota Dream Car Art Contest atau acara Pendidikan Agama Islam bersama Kementerian Agama. Di sanalah Khaira mendapat keahlian dan jejaring baru. Ia belajar cara berkomunikasi via chat blast, bisa bekerja bersama teman-teman dari Toyota dan divisi lain, serta merasakan kesibukan dalam persiapan acara. Sementara di acara PAI ia berkenalan dengan bapak-bapak dan ibu-ibu dari Kementerian Agama yang banyak memberikan ilmu dan insight baru. 

Pentingnya komunikasi

Dalam membangun bonding dan menjalankan pekerjaan dengan lancar, komunikasi harus berjalan baik. Dengan WFA dan sistem chat terkadang ada peluang miskomunikasi. Khaira biasa langsung menelepon atau menghubungi rekan kerjanya apabila ada yang belum jelas.

Ia juga beberapa kali bekerja bareng-bareng dengan tim CS yang letak rumahnya berdekatan. Kadang mereka bertemu di rumah salah satu anggota tim atau di cafe untuk bekerja bersama. “Di sana kita bisa sharing banyak hal,” ucap Khaira. Membangun bonding dengan tim pun dilakukan dengan weekly rutin tiap hari Senin dan Selasa. 

Di 2023, Khaira berharap agar tim di Sekolah.mu makin solid, semangat, dan sejahtera agar bisa maju bersama-sama. “Aku juga ingin bisa kerja offline lebih sering karena ingin ketemu orang-orang lain. Aku suka banget main ke kantor dan ketemu teman-teman baru,” pungkasnya. 

Dina Agustin, Partnership Staff – Karier.mu

Dina bergabung dengan Karier.mu sejak Desember 2021 dan bertugas di Tribe Prakerja. Berlatar belakang Komunikasi, ia memiliki ketertarikan pada dunia pelatihan dan pembelajaran. Dina tertarik dengan ekosistem Karier.mu yang besar dan banyak kolaborasi teknologi di dalamnya, antara lain dengan digitalisasi. 

Hal berkesan yang dilalui di Karier.mu adalah penyesuaian terhadap teknologi yang pesat. Dari dulu serba manual, kini semua terintegrasi di Google Suite. Salah satu hal yang dikenangnya adalah banyaknya tugas berkaitan dengan marketing, sales, dan partnership, sampai chat menumpuk karena banyak info yang harus didiskusikan dengan tim. 

Bagi Dina, yang menyenangkan di Karier.mu adalah rentang usia karyawan dan atasan yang tidak terlalu jauh. Suasana kerja pun lebih santai, komunikasi juga lebih mudah. 

Sementara itu, hal berkesan yang dipelajari adalah bagaimana berkomunikasi dengan mitra. Dina tidak hanya membalas chat, tapi juga membangun kultur service excellence. Untuk menerapkannya perlu komunikasi dengan tim lain untuk bisa membalas chat mitra, misalnya meminta data yang dibutuhkan. Maka banyak hal perlu diperhatikan misalnya kapan SLA-nya, urgensi, cara membalas chat, dan sebagainya. 

Bonding lewat WFO

Untuk berkomunikasi dengan efektif, Dina dan tim bekerja dari kantor 2 kali seminggu. “Di kantor, semua lebih cepat. Brainstorming, memecahkan masalah, dan update lebih cepat dan mudah,” katanya. Sesi kerja bareng di kantor pun tetap menyenangkan karena bisa melewatkan waktu bersama-sama. Hal sesimpel makan siang bareng, ngopi, dan jajan jadi bonding yang tidak terlewatkan. 

Kolaborasi di tim Karier.mu berjalan dengan lancar karena komunikasi dan pace kerjanya serupa. Sekalipun harus meng-handle mitra 24 jam, biasanya atasan mengingatkan untuk dikerjakan di esok hari agar tidak perlu overtime. “Kerjaan yang di luar jam kerja itu sangat dikontrol dan jarang overlapping,” kata Dina. 

Dina juga berkesempatan merasakan banyak acara di luar pekerjaan utama. Ia pernah menjadi MC Muvers Family Festival di Jakarta. Project Partners Upgrading dan Townhall Mitra juga menimbulkan kesan tersendiri. Selain itu, beragam webinar dari tim HR pun jadi hiburan dalam hari-harinya. 

Lalui tantangan

Tantangan yang dilalui, misalnya peak season Prakerja, menimbulkan kepenatan yang harus diatasi. Dina dan tim biasanya janjian work from cafe, makan siang bersama, atau sekadar jalan bareng untuk mengatasinya. Ia pun menjaga alur komunikasi dengan atasan maupun dengan mitra. 

Sementara itu dari sisi personal Dina memastikan kebutuhan spiritual dan sosialnya terpenuhi. Pendalaman keagamaan, bertemu teman, dan mengobrol langsung menjadi cara tersendiri mengatasi kepenatan. 

Dina punya tips agar bonding tim tetap kuat. “Komunikasi dan empati itu penting,” katanya. Lewat empati, kita akan menghargai anggota tim dan memperlakukannya sebagaimana kita ingin diperlakukan. Kita juga perlu punya goals dan memahami urgensi pekerjaan. 

“Jangan tegang dan kaku banget, perlu lebih fleksibel dan adaptasi supaya nggak capek sendiri. Kalau ada masalah, yang jadi fokus adalah bagaimana cara mengatasinya dan bagaimana menerapkan solusinya,” tutur Dina.

Ia berharap apa yang sudah dilakukan sekarang bisa tetap dijaga di tahun depan. Dina pun berharap bisa meningkatkan kontribusinya bagi PT SID. 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *