Building the caring culture!
Kerja remote atau hybrid bisa jadi tantangan untuk membangun kepedulian terhadap tim masing-masing. Di sisi lain, rasa peduli dan empati pastinya harus dibangun agar kinerja bersama bisa optimal. Dengan tahu kondisi rekan tim, kita bisa saling back up jika dibutuhkan, saling menyemangati di kala sedang jatuh, juga saling apresiasi kerja masing-masing individu di dalam tim.
Dalam rangka merayakan World Caring Day di Juni ini, yuk sama-sama ngobrol gimana sih kita saling peduli dan empati pada tim maupun rekan di luar tim kita! We believe that healthy team members will make great quality products <3
Tsana Afrani, Learning Specialist – Academic
Tsana sudah mengawali karier di PT SID sejak magang lho! Kini, sebagai Learning Specialist, beban kerjanya cukup padat, namun bisa dilalui dengan kultur tim Academic yang saling peduli satu sama lain.
Tsana menyatakan, tim Academic banyak memiliki project yang diangkat dari kebutuhan murid atau pengguna platform Sekolah.mu maupun Sekolah Murid Merdeka. Karena itu banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan konten pembelajaran, mulai dari riset kebutuhan pengguna hingga penentuan jenis dan tipe konten. Tim Academic pun banyak bekerja sama dengan function lainnya dalam pembuatan konten.
Komunikasi yang utama
Walaupun proses kerjanya cukup kompleks dan memerlukan banyak koordinasi, Tsana merasa sangat terbantu dengan cara tim Academic berkomunikasi. Komunikasi dilakukan dengan sangat fleksibel dan sangat terbuka. Hal ini memudahkan Tsana menghadapi berbagai kendala karena ia dapat menyampaikan tantangan dan mendapatkan umpan balik dari diskusi bersama. “Kelancaran komunikasi mempercepat koordinasi ketika ada masalah,” katanya.
Bangun kepedulian tim
Tim Academic punya cara sendiri dalam membangun kultur peduli satu sama lain. Walaupun dipisahkan jarak karena WFA, mereka tetap bisa saling membangun lho! Beberapa caranya adalah:
Pengumuman Muvers Nusantara & Muvers Melayani
Biasanya, leaders di tim Academic akan memberi info seputar Muvers Nusantara dan Muvers Melayani. Jadi, anggota tim lebih aware akan kesempatan pengembangan dan pengabdian ini.
Biweekly sprint learning
Di tim Academic ada satu divisi khusus yang memang punya tugas untuk riset dan menyusun pelatihan untuk internal Academic. Ada topik yang memang sudah dirancang oleh tim tersebut dari awal, tapi ada juga yang memang based on request teman-teman Academic.
Satu jam lebih dekat
Satu jam lebih dekat dilakukan setiap hari Rabu untuk main game dan berbagai di luar kerjaan. Misal: sharing tentang destinasi impian. Ada juga curhatan yang kerap muncul di tengah-tengah sesi ini.
Tak hanya itu, kepedulian juga muncul di tengah kesibukan sehari-hari. Tsana pernah harus mendapat tindakan medis mendadak tanpa sempat cuti. Ia harus mendadak menitipkan beberapa tugas ke teman-temannya. Mereka pun langsung gesit mem-back up sambil meminta Tsana agar fokus saja pada tindakan medis tersebut.
“Hal ini juga bikin aku bersyukur banget bisa bekerja di sini, karena sejauh informasi yang aku dapatkan dari temen-temenku di luar PT SID, mendapatkan cuti itu tidak mudah. Sedangkan, di tim Academic mendapat cuti itu cukup mudah,” kata Tsana.
Pesan untuk tim: “Buat tim Academic, makasih banyak ya sudah saling dukung dan selalu terbuka satu sama lain. Semoga kita selalu kuat di tengah gempuran program-program yang harus dibuat. Semangat tim Academic!”
Dary Muhammad Putra, Supervisor Hub Bandung Eduverse – O2O
Sudah 2 tahun ini Dary bergabung dengan Sekolah Murid Merdeka sebagai supervisor hub di Bandung. Ia kini mengemban peranan sebagai Supervisor Hub Eduverse dengan kegiatan yang amat beragam.
Lingkungan suportif
Salah satu hal yang Dary sukai adalah lingkungan kerja yang suportif dan nyaman. “Ritme kerja dan teman-teman saling back up, lingkungannya pun kolaboratif,” katanya. Komunikasi dilakukan tiap hari, baik secara daring maupun luring, untuk memastikan koordinasi lancar.
Dary pun menilai banyaknya kesempatan belajar menjadi hal yang berharga. Ada pelatihan dengan tim secara reguler, baik sesama supervisor maupun tim Hub Eduverse; rapat kerja dan gathering; serta kesempatan lain seperti Muvers Belajar, Melayani, dan Nusantara.
Dengan banyaknya kesempatan bertemu dengan tim dan guru-guru serta intensitas komunikasi yang tinggi, Dary pun tidak kesulitan untuk membangun kepedulian di timnya sendiri. Sejak awal, timnya saling respek dan komitmen bersama untuk saling support. Dary pun diuntungkan karena tiap hari bekerja dari Hub, sehingga tiap hari bisa membangun relasi dengan teman-temannya. “Kita makan bareng, ngobrol bareng itu rutin dan organik. Kalau ada cafe baru kita bareng-bareng ke sana,” katanya.
Pesan untuk tim: “Mau bilang ke teman-teman satu tim dan guru-guru di Hub. Terima kasih banyak sudah mau bantu, sudah saling memenuhi tanggung jawab, dan sudah melebihi yang diminta. Terima kasih kerjasamanya, mohon maaf kalau selama kerja sama ada nggak enaknya baik secara perkataan atau perbuatan. Intinya terima kasih dan mohon maaf, semoga kerja sama dan kekompakan serta ritme kerja bisa jalan terus.”
Irham Mustofa, Software Engineer Frontend – Technology
Irham sudah bergabung dengan Talentics (dulu Youth Manual) sejak 2017 sebagai graphic designer. Karena ia merupakan lulusan SMK dengan jurusan Rekayasa Perangkat Lunak, Irham pun diarahkan menjadi software engineer yang ditekuninya hingga kini. Satu hal yang patut diapresiasi, Irham bekerja sambil menempuh pendidikan S-1 lho saat ini!
Ketika tahun 2020 Youth Manual bergabung dengan PT SID, Irham sempat merasakan culture shock karena pindah ke perusahaan dengan skala yang jauh lebih besar. Namun, hal ini tak berlangsung lama. “Rasanya memang beda dari awal. Tapi karena teman-teman seumuran dan asik-asik, lingkungan kerjanya juga nyaman, jadi cepat beradaptasi.” Terlebih lagi, kesempatan belajar di Sekolah.mu amat terbuka sehingga Irham terus dapat mengembangkan diri.
Kompak bersama squad
Saat ini Irham berada di squad Batman yang tersusun dari beberapa function dan business unit. Kepedulian di squad Batman tercermin dari komunikasi di kerja sehari-hari.
“Teman-teman di squad itu cukup rutin komunikasi dan peduli satu sama lain. Sempat ada pengalaman ketika banyak banget task, ada member lain yang bantuin. Tim Product di squad Batman juga cukup pengertian dengan tim Technology soal produk yang dikeluarkan,” kata Irham.
Jika ada kendala yang dihadapi di tengah pekerjaan, Irham dan tim juga terbiasa langsung menyampaikan agar solusi cepat ditemukan. Semua saling dukung untuk menyelesaikan tantangan. “Kalau ada waktu pasti langsung meet–dan seringnya, semua (anggota tim) bisa ketemu. Ini cukup berkesan karena semua saling bantu,” ucapnya.
Walaupun anggotanya berada di berbagai daerah di Indonesia, squad ini tetap kompak soal kerjaan maupun di luar kerjaan. Tak hanya rutin daily meeting, squad Batman juga punya beberapa kegiatan misalnya ngumpul bareng lewat Gather.Town. Anggota tim juga sering ngobrol tentang hal-hal di luar pekerjaan. Jika ada waktu, squad Batman biasa ngumpul bareng di sore hari sebelum jam kerja usai. Irham menilai bahwa selain jago di bidangnya, teman-teman Batman juga jago menghidupkan suasana agar tim makin kompak.
Pesan untuk tim: “Buat squad Batman, terima kasih untuk teman-teman yang suportif dan juga solutif, jadi mau bekerja secara bareng-bareng dan bikin suasana di pekerjaan makin menyenangkan. Dan untuk tim Tech, terima kasih atas ilmu-ilmunya, saya sudah sangat banyak belajar dengan Tim Tech selama join di Sekolah.mu.”
Penti Arum Kusumastuti, Sales Supervisor – BU Karier.mu
Cita-citanya untuk memotivasi orang untuk mendapat pekerjaan impian mengantarkan Arum menduduki posisinya sekarang. Berdomisili di Yogyakarta, Arum bertugas sebagai Sales Supervisor yang memimpin timnya di bidang kartu prakerja. Ia bertekad untuk menjadi pemimpin yang membangun kultur peduli lewat berbagai cara.
Pendekatan personal
Tantangan menjadi sales tidaklah kecil. Maka dari itu, Arum berusaha secara proaktif mengayomi sales yang berada di timnya. Selain pendampingan komprehensif secara personal, ia juga memantau perkembangan dari masing-masing sales. “Aku terbuka dengan segala kesulitan maupun pengalaman negatif yang pernah dialami masing-masing anggota tim, agar bisa dihadapi bersama,” katanya.
Tak hanya itu, ia juga membiasakan timnya untuk berkomunikasi interpersonal secara kolektif agar memperoleh wawasan yang lebih luas. Kultur saling peduli dan tolong-menolong pun terbentuk ketika Arum memberikan contoh nyata pada masing-masing anggota timnya.
Salah satu cara yang Arum lakukan adalah memantau motivasi grup. “Pada hakikatnya, ketika motivasi kelompok terpuruk, maka hal itu akan berdampak kepada keahlian ataupun skills yang akan mereka tunjukkan. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memupuk motivasi diantara masing-masing anggota tim,” tuturnya.
Timbal balik dari tim
Upaya yang ditunjukkan Arum berbuah manis karena anggota timnya pun menjadi saling peduli dan empati. “Teman-teman itu tingkat inisiatifnya tinggi dalam menyelesaikan tanggung jawab,” katanya. Tak hanya di pekerjaan, Arum pun merasakan kepedulian ini di level personal. Timnya pernah memberikan kejutan ulang tahun, bahkan ada pula anggota tim yang berjuang untuk bertemu dengannya walaupun ada rintangan mobilisasi.
Pesan untuk tim: “Buat A Tim, aku mengucapkan terima kasih banyak atas kerja keras yang telah diperlihatkan. Pada hakikatnya, setiap pekerjaan yang tengah kamu tekuni akan membuah hasil yang istimewa di masa depan. Terima kasih karena telah memberikan yang terbaik di dalam ruang lingkup pekerjaan kalian, serta terima kasih karena sudah percaya dan mau mendengarkan nasehat dariku meskipun untuk saat ini masih jauh dari kata Perfect Leader.”