Maksimalkan Potensi Gen Z dalam Bekerja
Generasi Z (Gen Z) merupakan generasi yang lahir pada kurun waktu 1997 – 2012. Psst, jangan sampe ketuker antara Gen Z dengan Millenial atau Gen Alpha, ya! Tiap generasi punya karakteristik dan potensinya masing-masing dalam bekerja, yang tentunya dapat dimaksimalkan sesuai dengan kemampuannya. Kali ini, yuk simak beberapa cara memaksimalkan potensi yang Gen Z miliki dalam bekerja!
Berkarya melalui berbagai media
Salah satu potensi paling besar dalam Gen Z adalah mereka merupakan generasi yang digital native atau melek dengan dunia digital. Mengingat saat ini digitalisasi sedang merambah ke berbagai aspek, bahkan mengubah cara kita berkomunikasi, penguasaan media digital tentu jadi hal yang wajib dimiliki. Nah, potensi berkarya lewat media termasuk media digital jadi aset yang secara natural dimiliki Gen Z lho. Nggak usah ragu-ragu untuk mendorong rekan gen Z-mu untuk berkarya sebebas-bebasnya di media digital maupun analog.
Bekerja di mana saja
Gen Z cenderung mengedepankan fleksibilitas dalam bekerja. Oleh karenanya potensi ini sangat mampu untuk dimaksimalkan karena mereka mampu untuk tetap produktif di manapun itu, tanpa harus terbatas bekerja di kantor saja. Dengan dukungan yang tepat, gen Z bisa bekerja dengan produktif tanpa sekat ruang maupun waktu.
Kemampuan multitasking
Artikel ilmiah berjudul multitasking across generations: Multitasking choices and difficulty ratings in three generations of Americans menjelaskan bahwa Gen Z dan milenial merupakan generasi yang mampu untuk multitasking dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Apakah kamu sebagai Gen Z merasakannya? Jika iya, congrats! Namun, ingat bahwa multitasking juga berpotensi menimbulkan kesalahan minor. Nah, untuk menghindarinya, kamu bisa membuat list pekerjaanmu sedetail mungkin. Buatlah checklist, skala prioritas, dan tentukan deadline untuk memastikan pekerjaanmu selesai tanpa kesalahan.
Baca juga: Tips Seimbangkan Kerja dan Kehidupan Pribadi
Berikan ruang untuk komunikasi
Sebagai generasi yang tumbuh dalam lingkungan non-formal, Gen Z cenderung butuh ruang yang lebih santai dan nyaman dalam berkomunikasi. Space ini bermanfaat untuk menciptakan kenyamanan dalam bekerja serta menumbuhkan iklim bekerja dalam tim yang kolaboratif. Dengannya, terbentuk sarana komunikasi non-formal yang mampu menstimulasi kedekatan antar rekan, sehingga dapat menciptakan kolaborasi aktif di dalam tim.
Kamu dapat menciptakan ruang santai ini lewat kegiatan outing bareng atau mungkin nongkrong bareng rekan kerjamu. Lebih mudah lagi, ngobrol di waktu senggang dengan rekan kerjamu saja sebenarnya kamu sudah mampu menciptakan ruang santai dalam bekerja. Hal ini mampu memaksimalkan potensi Gen Z yang mengedepankan kolaborasi dalam bekerja lho!