Personalisasi Kerja dan Belajar dalam Konteks K-Pop - Sekolah.mu

Personalisasi Kerja dan Belajar dalam Konteks K-Pop

Published
Categorized as Event, News, Pilihan, Tips Tagged , ,

Muvers Submission oleh Shanti Nurfianti Andin (Academic Manager, Academic)

Akhir April lalu, tim HR dan tim Academic RnD mengajak kita untuk berefleksi memaknai personalisasi dalam bekerja dan belajar. Dengan melakukan personalisasi, kita bisa memilih cara terbaik untuk kita belajar dan bekerja. Cara yang sesuai dengan kita tentunya akan membantu kita dalam mencapai target dengan maksimal. 

Bersamaan dengan itu, Seventeen (yang boy group Korea yah bukan yang band Indonesia hehe) juga comeback dengan lagu Maestro. Ternyata, konsep comeback Maestro ini bisa menjadi contoh personalisasi dalam bekerja dan belajar lho!

Kita bisa melihat contoh personalisasi dalam bekerja dari K-pop idol. Di periode comeback Seventeen kali ini, ada dua member yang sedang cedera kaki. S.Coups cedera ACL (lutut) dan Jeonghan cedera pergelangan kaki. Untuk mengakomodasi kondisi mereka, ketika memasuki bagian dance break, ketiga belas personil Seventeen dibagi jadi dua kelompok, di mana S.Coups dan Jeonghan masuk ke kelompok yang tariannya ga butuh footwork yang intens. Pembagian kelompok ini juga diatur sedemikian rupa supaya “masuk” sama konsep cerita video musiknya. Keren deh, semua personil jadi tetap bisa terlibat sesuai dengan kondisinya saat ini.

Personalisasi bagian kerja sesuai kondisi fisik personil ini juga dilakukan waktu comeback sebelumnya di lagu Super. The8 yang waktu itu sedang cedera bahu dikasih satu bagian yang memungkinkan dia menari dengan satu tangan saja dan ga harus ikut nari di sebagian besar lagu. Setelah cederanya pulih, di penampilan-penampilan live lagu ini The8 dikasih solo dance break untuk menonjolkan kemampuan menarinya.   

Nah, balik lagi ke lagu Maestro, contoh personalisasi berikutnya adalah personalisasi belajar dalam dance challenge. Untuk mempromosikan lagu baru, biasanya grup-grup K-Pop idol bikin dance challenge bareng artis lain dan juga membuka challenge ini untuk diikuti fans dan diunggah di media sosial. Di comeback ini Seventeen ngasih kesempatan buat artis lain dan fans yang mau ikut dance challenge untuk memilih tantangan sesuai minat dan kemampuan masing-masing. Seventeen nyiapin tiga versi dance challenge dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda, mulai dari yang bisa dilakukan sambil duduk, versi level menengah yang bisa diikuti lebih banyak orang, dan versi advanced yang gerakannya lebih menantang untuk dipelajari.  

Seru yah, ternyata personalisasi kerja dan belajar bisa dilakukan di berbagai konteks, termasuk di konteks K-Pop! Dari konsep Maestro-nya Seventeen kita bisa lihat contoh personalisasi kerja yang memfasilitasi anggota tim untuk menampilkan performa optimal sesuai kondisinya dan contoh personalisasi belajar di mana peserta bisa memilih tantangan yang sesuai dengan kesediaan masing-masing. 

Kalau di konteks pekerjaan dan proses belajar kita masing-masing, personalisasi apa saja ya yang sudah dilakukan atau yang bisa kita tambahkan? Yuk, coba eksplorasi personalisasi belajar dan bekerja yang paling sesuai dengan kebutuhanmu, sehingga proses dan hasil yang didapat bisa maksimal!

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *